Minggu, 13 Juli 2014

HISTORY OF JAVA



HISTORY OF JAVA

REVIEW BUKU

Disusun Guna Memenuhi Tugas Akhir Semester
Mata Kuliah : Sejarah Peradaban Islam
Dosen Pengampu : Muhammad Rikza Chamami, M.Si.


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFOMxAYcCDOjGoHF1b3kbrCcl4ok3utg1swiawCtnhjHRpH4eD5uWLQRw4CZm004E8FX66-Tye1ikJPcBvupeqYMHk87gJEjqK3tqTXSvuv8P045wmfhyz8Xe-lpSzxfqPgA3d9611fV6p/s1600/Logo-IAIN-Walisongo-Semarang.jpg

Disusun oleh:
Nina Faizatun Nisa’    (123711023)





Tadris Kimia
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2014


HISTORY OF JAVA
Judul Buku         :   Babad Tanah Jawi Mulai dari Nabi Adam Sampai Tahun 1647.  Terjemahan dari buku yang berjudul Punika Serat Babad Tanah Jawi Wiwit Saking Nabi Adam Doemoegi ing Taoen 1647.  Penerbit: Narasi. 800 halaman.
Penulis             : Olthof, W. L.
Cetakan           :ke-1, tahun 2011
Alih Bahasa     : H.R. Sumarsono
Kota Terbit      : Yogyakarta
Tebal buku      :  xii+800 hlm: 11, 5 x 18, 5 cm
ISBN (10)       : 979-168-295-x
ISBN (13)       : 978-979-168-295-4
Resentator       :Nina Faizatun Nisa’(123711023)
Jurusan            : Tadris Kimia

Menurut Olthof, pada dasarnya, babad adalah karya tulis yang menceritakan tentang pendirian sebuah Negara (kerajaan) dan peristiwa-peristiwa yang terjadi di seputar kerajaan tersebut. Oleh karena seringkali memuat pula sejarah serta asal usul tokoh atau raja serta para leluhurnya, bahkan terkadang berkesan menceritakan secara berlebihan, maka babad sering dianggap sebagai alat legitimasi bagi raja yang berkuasa.
Hal yang sama tampaknya juga berlaku dalam Babad Tanah Jawi. Babad ini ditulis oleh Mataram dan isinya berkisar tentang silsilah raja-raja Mataram. Khususnya dalam buku ini, sejarah jawa dipaparkan dengan menarik garis silsilah awal dari Nabi Adam, kemudian dilengkapi dengan silsilah dewa-dewa agama Hindu, tokoh Mahabharata, cerita Panji di Kediri, hingga berakhir pada masa Kartasura, tepatnya saat terjadi perselisihan antara Raja Kartasura dengan pangeran Purbaya dan Sultan Blitar yang masih sedarah. Menurut perkiraan penyusunnya, peristiwa ini terjadi disekitar tahun 1647.
Ada banyak hal yang menarik dari buku ini. Babad Tanah Jawi ini membahas banyak hal. Mulai dari genealogi manusia Jawa; sistem keuangan dan valuta yang berlaku saat itu; alasan di balik peperangan yang tak selalu heroik; teknologi persenjataan; dan masih banyak lagi.
Dilihat dari istilah yang digunakan untuk menggambarkan jalur keturunan Nabi Adam hingga raja-raja di Jawa. Diantara mereka, terdapat Batara Guru, Batara Brahma dll. Terminologi Nabi dan Dewa dalam satu jalur genealogi/keturunan. Merupakan hal yang unik dan sangat menarik. Selain itu, pada buku ini juga menggunakan perhitungan kalender Jawa yang berjarak 78-79 tahun lebih lambat dari Masehi. Sistem keuangan saat itu, banyak disebutkan menggunakan uang real.
Kerajaan pada masa itu digambarkan dalam buku ini sebagai perusahaan keluarga. Jika daerah operasionalnya besar, akan menimbulkan banyak tantangan dalam pengawasannya. Sebagai upaya untuk mempertahankan aset, maka salah satu yang ditempuh adalah mengatur tali pernikahan. Apakah pernikahan tersebut dilandasi rasa cinta atau tidak, merupakan persoalan lain. Dengan memastikan bahwa aset akan diteruskan dalam garis keluarga sendiri. Perang yang terjadi, kebanyakan dipicu oleh rebutan asset dan sumber daya. Aset yang diincar terutama adalah tanah. Segala sesuatu yang ada di atas tanah tersebut (sumber daya), secara otomatis menjadi milik Raja. Bahkan warga diharuskan untuk membayar pajak, karena telah 'diijinkan' Raja untuk memperoleh kehidupan disitu.
Sistem transaksi tanah pada saat itu dilakukan dengan memberikan pengabdian pada Raja. Jika seseorang dianggap telah berjasa, maka Raja memberikan sebagian tanahnya. Sebagai contoh, Amral (pengucapan Admiral dalam bahasa Jawa) mendapatkan tanah Cirebon dan Pasundan. Hal ini dikarenakan Amral yang tak disebutkan namanya itu telah membantu mengalahkan Pangeran Puger.
Teknologi senjata yang dituliskan, sudah menggunakan meriam dan senapan. Dengan semakin banyak perang yang terjadi, tentu ada aliran dana yang masuk ke kantung-kantung tertentu. Akuntansi serta audit perang juga sudah berkembang. Tertulis adanya pengaturan hasil akhir perang; biaya penggantian bubuk mesiu; prajurit yang mati; uang makan para prajurit. Untuk mengaudit jumlah korban perang, digunakan metode pengumpulan anggota badan dari jenasah, seperti kepala atau telinga. Potongan anggota tubuh tersebut nantinya akan diganti dengan upah. Biaya perang diambilkan dari pajak rakyat atau penjarahan daerah yang diserang.
Dalam buku ini, Masa pemerintahan Amangkurat II merupakan rekam jejak yang paling menarik, alih-alih terlihat dikuasai oleh VOC, ia malah sempat mempermainkan mereka. Terutama saat perang 'main-main' dengan Untung Surapati. Dalam perang itu, Kapten Tack dan pasukannya yang jadi korban. Dari yang tertulis di Babad Tanah Jawa, hubungan Amangkurat II dan VOC sebenarnya cukup menguntungkan. Simbiosis mutualisme. Ada pula kisah inspeksi pasar yang dilakukan Pangeran Puger pada masa pemerintahan Amangkurat II. Sasaran komoditas inspeksi tersebut adalah beras. Suplai beras di pasar menghilang karena rakyat disibukkan dengan seluruh perang, sehingga mereka tak sempat menanam padi.
Apa yang dituliskan dalam Babad Tanah Jawi merupakan rahasia negara. Adapun rahasia tersebut tercampur oleh mitos, tak bisa disalahkan. Mungkin untuk mengaburkan mana yang fakta dan mana yang fiktif. Mitos perlu untuk diteruskan, untuk melanggengkan kekuasaan tertentu.
Di dalam buku Babad Tanah Jawi versi Olthof ini juga secara sengaja beberapa penulisan tidak diubah, sesuai dengan interpretasi dari penyusunnya, seperti misalnya penulisan “Surabaya” tetap ditulis “Sura-Baya”, “Sura-Laya”, dan seterusnya. Dengan gaya bercerita khas babad, buku ini akan menjadi bacaan yang bermanfaat bagi mereka yang ingin memperluas pengetahuannya, terutama tentang sejarah raja-raja di tanah Jawa. Kehadiran buku ini juga dapat menambah khazanah kepustakaan budaya Negeri kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar